Sabtu, 28 Januari 2012

Makalah Teori-teori Pendidikan

BAB I
PENDAHULUAN
Pendidikan dipandang mempunyai peranan penting dan besar manfaatnya dalam mencapai keberhasilan perkembangan anak didik. Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga Negara / masyarakat. Untuk tercapainya tujuan yang mulia itu maka dibutuhkan teori yang menunjuk kepada bentuk asas-asas yang saling berhubungan kepada petunjuk praktis.
Dalam dunia pendidikan  telah berkembang Aliran-aliran pendidikan telah sejak awal hidup manusia, karena setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari generasi sebelumnya.Dapat dijumpai berbagai pandangan atau aliran-aliran mengenai bagaimana  pendidikan memberikan sumbangsinya bagi proses kemajuan manusia.Baik dari peranan yang diberikan pendidikan dalam kehidupan manusia atau bagaimana pembawaan memberikan seseorang pendidikan dan bagaimana pula gabungan dari lingkungan dan pembawaan memberikan mempengaruh bagi pendidikan .Ini akan dibahas sesuai dengan aliran-aliran yang ada.Aliran – aliran yang akan dibahas dalam makalah ini diantaranya aliran : empirisme,nativisma,naturalisme,naturalisme,dan konvergensi.





BAB II
PEMBAHASAN
Aliran-aliran dalam pendidikan yang sampai saat sekarang ini terus berkembang.Pendidikan di pandang mempunyai peran penting dan besar manfaatnya dalam mencapai keberhasilan perkembangan anak, pendidikan merupakan usaha sengaja dan terencana untuk membantu perkembangan peserta didik.
Sejarah pendidikan mempunyai pandangan dan teori tentang bagaimana perkembangan kehidupan itu berlansung. Teori-teori ini tersebut antara  adalah :
a.    Emperisme ( pengalaman )
b.    Nativisme  ( terlahir )
c.    Naturalisme ( alam )
d.    Konvergensi ( pertemuan )
Sampai saat ini teori atau aliran-aliran tersebut masih sering digunakan walaupun dengan pengembangan – pengembangan yang disesuaikan dengan perkembangan zaman.
A.    Emperisme
Emperisme berasal dari bahasa latin yaitu “ empericus “ artinnya  ” pengalaman “ aliran ini dinamakan juga dengan “ tabularasa” artinya meja berlapis lilin yang belum ada tulisan diatasnya atau dengan kata lain sesorang dilahirkan seperti kertas kosong, maka pendidikanlah yang menulisnya. Aliran ini menganggap bahwa perkembangan seorang anak seratus persen ditentukan oleh lingkungan atau kepada pengalaman-pengalamannya yang didapat dalam hidupnya.
Teori ini menyimpulkan bahwa manusia dalam hidup dan perkembangan pribadinya semata-mata ditentunkan oleh dunia luar, sedangkan pengaruh-pengaruh dari dalam tidak memberikan apa-apa dalam kehidupan. Oleh karena itu aliran ini juga disebut dengan aliran yang optimisme dalam pendidikan.
Teori emperisme menyatakan bahwa hasil pendidikan dan perkembangan tergantung pada pengalaman-pengalaman yang diperoleh dari dunia luar, tokoh aliran ini Jhon Locke (1623-1704), seorang filosof bangsa Inggris. Ada beberapa pendapat Locke yaitu :
1.    Dari jalan masuknya pengetahuan kita mengetahui bahwa Innate itu tidak ada. Memang agak umum orang beranggapan Innate itu ada. Sebenarnya kenyataan telah cukup megajarkan kita bagaimana pengetahuan itu datang, yakni melalui daya-daya yang alamiah tanpa bantuan kesan-kesan bawaan.
2.    Persetujuan umum adalah argument yang kuat, dan umum tidak mengakui innate idea. Bagaimana kita mengatakan innate idea itu ada, padahal umum tidak mengakui adanya.
3.    Pesetujuan umum membuktikan tidak adanya innate idea.
4.    Bukti-bukti yang menyatakan adanya innate idea justru saya jadikan alasan untuk mengatakan ia tidak ada.
5.    Tidak juga dicetakkan ( distempelkan ) pada jiwa sebab pada anak idiot, idea yang innate itu tidak ada. Padahal anak normal dan idiot sama-sama berfikir.
Pandangan tabularasa dari Jhon Locke merupakan epistemology yang terkenal. Tabularasa yang digambarkan sebagai keadaan jiwa adalah pandangan epistemology yang terkenal. Dalam istilah ini Jhon Locke menggunakan tiga istilah : sensasi (sensation), disebut inderawi; idea-idea ( ideas ), berupa persepsi atau pemikiran atau pengertian yang tiba-tiba tentang suatu objek; dan sifat ( cuality ), seperti merah, bulat, dan berat.
Pendidikan bergantung pada dunia luar yang umumnya disebut lingkungan, lingkingan itu terbagi kepada dua:
1.    Lingkungan hidup, yaitu berupa manusia, hewan, dan tumbuhan.
2.    Lingkungan mati, yaitu berupa benda-benda mati seperti  air, batu, etc.
Menurut aliran emperisme, mendidik manusia menurut kehendak pendidik dan juga lingkungan yang mempengaruhi tingkah laku yang ada lima aspek yaitu, sosiologis, historis, georafis, cultural, dan psikologis.
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan stimulasi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan.
     Pengalaman yang diperoleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang berupa stimulant-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan.
Adakah hal-hal yang membatasi kemungkinan pendidikan itu? Ada,yaitu situasi lingkungan. Makin baik lingkungan makin baik pula perkembangan seorang anak. Demikian pula sebaliknya.
B.    Nativisme
Nativisme berasal dari bahsa latin yaitu kata “ nativus” artinya “terlahir”. Seorang akan berkembang berdasarkan apa yang dibawanya dari lahir. Hasil akhir perkembangan dan pendidikan manusia ditentukan oleh pembawaan dari lahir. Pembawaan itu ada baik dan dan buruk. Oleh karena itu sesorang akan berkembang dengan pembawaan baik dan maupun pembawaan buruk yang dibawanya dari lahir.
Lingkungan, termasuk didalamnya pendidikan tidak berdaya sama sekali dalam mempengaruhi perkembangan anak selanjutya. Ia berkata, “yang jahat akan menjadi jahat, dan yang baik akan menjadi baik”.
Pendidikan yang diberikan tidak sesuai dengan pembawaan sesorang dan  tidak akan ada gunanya untuk untuk perkembangannya. Oleh karena itu aliran ini merupakan pesimis dalam pendidikan (Pesimisme). Adapun hasil pendidikan itu 100% tergantung kepada pembawaan, karena itu aliran ini berpendapat bahwa pembawaan maha kuasa dalam pendidikan.
Pelopor aliran ini ialah Schopenhauer seorang filosof bangsa jerman yang hidup ditahun 1788 – 1880. Dia berpendapat “ mendidik membiarkan seseorang bertumbuh berdasarkan “ Pembawaannya dan bayi lahir dengan pembawaan baik dan buruk  “.
Menurut Ali Rajab (1961) menyebutkan bahwa ada lima pembawaan yang biasa diwariskan orang tua kepada anaknya yaitu :
1.    Pewarisan bersifat jasmaiah seperti warna kulit, bentuk tubuh, dsb.
2.    Pewarisan bersifat intelektual seperti kecerdasan dan kebodohan.
3.    Pewarisan bersifat tingkah laku.
4.    Pewarisan bersifat alamiah (Internal).
5.    Pewarisan bersifat sosiologis.
Dengan demikian dapat disimpulkan perkembangan manusia dalam kehidupan bermasyarakat tergantung kepada pembawaannya.
Aliran nativisme bertolak dari Leinnitzian Tradition yang menekankan kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang  berpengaruh terhadap pendidikan anak.
C.    Naturalisme
Naturalisme berasal dari bahasa latin “ Nature” yang berarti  “ Alam”, tabiat aliran ini dinamakan juga Negativisme yang meragukan pendidikan untuk berkembangnya sesorang karena dia dilahirkan dengan pembawaan yang baik. Ciri utama aliran ini dalam mendidik sesorang kembalilah ke alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh pendidik.
Teori ini dikemukakan oleh J.J Rousseau, seorang filosof dari bangsa Perancis ( 1712-1778 ), dia berpendapat dalam bukunya Emile bahwa : “ Semua adalah baik pada waktu baru datang dari tangan sang Pencipta, tapi semua jadi buruk ditangan manusia ”.
Alira ini juga berpendapat bahwa pendidik hanya yang wajib membiarkan pertumbuhan anak didik saja dengan sedirinya, diserahkan selanjutnya kepada alam. Jadi dengan kata lain pendidikan tidak diperlukan.
Menurut Rousseau, pendidikan harus dijauhkan dalam perkembangan anak, dan dijauhkan dari hal yang bersifat dibuat-buat ( artificial) dan dapat membawa anak kembali ke alam untuk mempertahankan segala yang baik sebagai yang telah dberikan oleh sang Pencipta karena pendidikan hanya akan merusak pembawaan yang baik tadi.
Ciri utama aliran ini daam mendidik, yaitu seseorang kembalilah ke alam agar pembawaan seseorang yang baik itu tidak dirusak oleh dan pembawaan yang baik itu berkembang dengan spontan.
D.    Konvergensi
Konvergensi berasal dari bahasa Inggris ( convergence ) artinya pertemuan pada suatu titik. Aliran ini mempertemukan atau mengawinkan dua aliran yang berlawanan di atas antara Nativisme dengan Empirisme. Perkembangan sesorang tergantung kepada pembawaan dan lingkungannya. Dengan kata lain pembawaan dan lingkungan mempengaruhi perkembangan seseorang, pembawaan seseorang baru berkembang karena pengaruh lingkungan, hendaknya para pendidik dapat menciptakan suatu lingkungan yang tepat dan cukup kaya atau beraneka ragam, agar pembawaan dapat berkembang semaksimal mungkin.
Aliran konvergensi dipelopori oleh William Stern ( 1871-1937 ), ia berpendapat bahwa seorang anak dilahirkan di dunia sudah disertai pembawaan baik maupun buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun faktor lingkungan sama – sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
Pada hakikatnya kemampuan anak berbahasa dengan kata-kata, itu adalah juga hasil konvergensi. Pada anak manusia ada pembawaan untuk berbahasa, melalui situasi lingkungannya anak belajar berbahasa, karena itu semua manusia mampu berbahasa. Pada hewan tidak ada pembawaan bahasa dengan kata-kata; karena itu tidak terdapat seekor hewan pun yang dapat berbahasa dengan kata-kata yang penuh dengan pengertian seperti pada makhluk manusia.
William Stern berpendapat bahwa hasil pendidikan itu bergantung pada pembawaan dan lingkungan, seakan-akan dua garis yang menuju kesuatu titik pertemuan.
Karena itu W. Stern disebut aliran ( teori ) konvergensi yang mana artinya memusat kesuatu titik. Jadi menurut teori konvergensi:
1.    Pendidikan mungkin diberikan;
2.    Yang membatasi hasil pendidikan adalah pembawaan dan lingkungan itu sendiri;
3.    Pendidikan diartikan sebagai pertolongan yang diberikan kepada lingkungan anak  didik untuk mengembangkan pembawaan yang baik dan mencegah beerkembangnya pembawaan buruk
Teori konvergensi ini disempurnakan oleh MJ. Langeveld dengan menyebutkan empat sifat pokok manusia:
1.    Azaz biologi, maksudnya adalah, bahwa manusia itu adalah makhluk hidup sehingga dengan hidup itulah memugkinkan terjadinya perkembangan.
2.    Azaz kebutuhan pertolongan;maksudnya adalah, bahwa sesuatu yang dilahirkan manusia sangatlah tidak berdaya
3.    Azaz keamanan; maksudnya adalah, bahwa anak manusia itu memerlukan rasa aman dan perlindungan dari orang tuanya dengan perlindungan dan keamanan itulah anak dapat berkembang dengan normal.
4.    Azaz expiorasi, maksudnya adalah dalam perkembagan sesorang bukan hanya menerima saja tetapi dia juga aktif mencari dan menjelajah serta menemukan sendiri segala sesuatu.

BAB III
PENUTUP
Pemikiran tentang pendidikan sejak dulu, kini, dan masa yang akan datang terus berkembang. Aliran atau teori-teori tersebut mempengaruhi pendidikan di seluruh dunia, termasuk pendidikan di Indonesia.Memang setiap aliran memiliki dasar-dasar pemikiran sendiri. (1) aliran empirisme,yang berpendapat bahwa pendidikan berasal dari pengalaman atau dunia luar (2) Nativisme,mengatakan bahwa pendidikan dipengaruhi oleh bawan dari lahir (3) aliran naturalisme,mengemukakan sesorang berkembang dari alam dan (4) aliran konvergensi,yang setuju bahwa pendidikan didapat dari lingkungan dan faktor bawaan. Namun pada dasarnya aliran-aliran pendidikan kritis mempunyai suatu kesamaan ialah pemberdayaan individu. Inilah inti dari masyarakat pedagogik.Dari aliran-aliran pendidikan di atas kita tidak bisa mengatakan bahwa salah satu adalah yang paling baik. Sebab penggunaannya disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, situasi dan kondisi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN
Idris,Zahara.1987.Dasar-Dasar KependidikanAngkasa Raya :Padang
Nelwati,samsi.2006.Dasar-DasarKependidikan.IAIN Press:Padang
http:/dhamincitta/forum/index.php
Abdullah,abdurrahman saleh.2007.Teori-Teori Pendidikan Berdasarkan Al-Quran.Rineka Cipta:Jakart

Tidak ada komentar: